Kita Terlalu Sering Cepat Menilai Hanya Bagian Luarnya Saja Sehingga Kita Sering Keliru

Pahami Jika Tidak Semua Orang Yang Mengerti Itu Mau Melakukannya

Sebagai manusia, kita sering sekali cepat menilai, cepat membuat kesimpulan. Padahal kita baru diperlihatkan permukaannya saja. Kita baru melihat, langsung menilai itu baik atau buruk. Cantik atau jelek. Bagus atau tidak. Terlalu sering, sehingga kita sering termakan dengan penilaian kita yang di awal, dan akhirnya saat kita sudah menilai di depan, kita memasang ekspektasi. Baik itu ekspektasi yang baik atau ekspektasi terburuk. Pasti sudah ada di kepala. Dan kalian yang belum tahu selanjutnya apa, hasilnya apa. Kalian sudah meyakini akan penilaian di kepala kalian. 

Kita Terlalu Sering Cepat Menilai Hanya Bagian Luarnya Saja Sehingga Kita Sering Keliru

Hal ini tidak bagus jika terus dilakukan. Dan tidak baik jika kita terus menerus pelihara kebiasaan buruk ini. Karena ini bisa merugikan kita dan orang lain. Dan kalian bisa merasakan banyak penyesalan. Banyak orang karena sikap ini, mereka mengalami berbagai macam penyesalan, berbagai rasa bersalah. Dan itu tidaklah enak. Mending kalau kalian adalah orang yang bodo amat. Tapi bagi orang yang pemikir dan suka overthinking dan tidak enakkan, perasaan tersebut bisa menghantui mereka setiap saat. Sehingga pada akhirnya mereka tidak leluasa untuk bergerak dan beraktivitas. Susah melangkah maju.

Karena terjebak di rasa penyesalan dan rasa bersalah. Untuk itu, perlulah kita untuk melatih diri kita dalam tidak cepat mengambil kesimpulan. Tidak cepat menilai seseorang atau sesuatu (benda). Tidak selamanya di depan terlihat baik, cantik, dan di dalam juga seperti itu. Kadang di dalam malah dia memiliki sisi yang sangat berlawanan dengan tampilannya. Begitupun sebaliknya. Orang yang kita lihat biasa saja, tidak ada yang begitu menarik darinya. Tapi saat kita mengenalnya lebih dalam dan lebih jauh lagi, ternyata dia memiliki hati yang bagaikan emas. Sangat bijaksana dan penyayang. 

Orang yang kita lihat ceria dan penuh semangat, ternyata di dalamnya dia sangat rapuh dan penuh duka. Orang yang kita lihat pendiam, lesu, minim ekspresi, dan naif. Ternyata dia memiliki beban hidup yang sangat besar, dan perjalanan hidupnya yang luar biasa jatuh bangun. Dan dia adalah seseorang yang sangat kuat. Kita tidak pernah tahu. Karena tampilan, penampilan hanya seperti hiasan. Itu bisa diubah-ubah, bisa di permak, bisa di modifikasi. Tapi isinya sama saja. Tidak berubah.