Menjadi suatu penghormatan kebanggaan saat melihat seseorang yang berhasil menjadi single parent. Karena tidak lah mudah menjadi orang tua tunggal. Harus membesarkan anak dengan kemampuan dan pengetahuan seadanya sebagai orang tua. Dan yang paling berat dia harus menajdi sosok ayah dan ibu di waktu yang bersamaan. Harus menjadi orang tua yang serba bisa. Yang akan diandalkan oleh anaknya. Apalagi jika dia memiliki anak lebih dari satu orang.
Luar Biasa Usaha Dan Kerja Keras Menjadi Seorang Single Parent
Saya pribadi yang dibesarkan oleh ibu saya sendiri untuk 14 tahun setelah ayah saya meninggal karena sakit. Merasa sangat bangga dan menjadi suatu kehormatan saya sebagai anak. Apalagi saat ayah meninggal, saya masih duduk di bangu SD. Dan meninggalkan kami 4 orang anak. Dan belum ada yang menikah saat itu. 3 orang masih dalam pendidikan, dan satunya baru lulus kuliah. Dan mama seorang diri harus membiayai kami semua anak-anak. Harus mencari nafkah. Harus menjadi ibu sekaligus ayah untuk kita.
Betapa hebatnya ibu saya. Dan perjalanannya tidaklah singkat. Tidaklah mudah. Dan itu membuat saya sangat bangga padanya. Harus menyekolahkan kami anak-anak, dan di sisi lain harus terus mengajarkan agama, membimbing kami mendidik kami, ikuti perkembangan kami. Dan belum tentu saat saya atau pun kakak-kakak saya menjadi atau berada di posisi ibu kami, kami akan kuat sepertinya. Sedangkan melewati masalah kecil saja kadang kami masih sering mengeluh.
Apalagi jika dihadapkan dengan masalah sebesar itu. Mungkin saya sudah menyerah di tengah jalan. Untuk itu saya selalu menjadikan mama saya panutan, role model untuk saya. Sehingga membuat saya harus menjadi orang yang kuat seperti ibu saya. Apapun itu. Saya harus bisa kuat dan sabar sepertinya. Karena dia memberikan contoh yang luar biasa bagi kami. Dan itu adalah pelajaran yang sangat berharga. Jadi jika kami ditanya bagaiman kita bisa menjadi seseorang seperti ini, kami bisa menjadi sekuat ini. Tanyakan kepada ibu saya bagaimana cara dia mendidik kami.