Pandangan atau sudut pandang dari wanita dalam menghadapi atau menjelang pernikahan. Biasanya perempuan akan jauh lebih pemikir dan sensitif saat menjelang pernikahan. Karena wanita makhluk perasa, dan segala sesuatu selalu di hadapi atau ditanggapi dengan perasaan, sehingga sangat dirasakan dan dihayati oleh perempuan. Tapi bahayanya, jika terlalu dipikirkan, akan semakin menciptakan keraguan di benak wanita. Apakah ini sudah putusan yang tepat. Apakah orang itu jodoh anda.
Penting Untuk DIperhatikan Oleh Kalian Perempuan Yang Ingin Menikah
Karena pada dasar nya semua orang ingin menikah sekali seumur hidup. Meskipun di beberapa agama mengizinkan untuk menikah berkali-kali. Bahkan berpoligami. Tapi kembali lagi pada pandangan personal, pasti semua meminginginkan menikah sekali saja. Sampai maut yang memisahkan. Cukuplah Tuhan yang menceraikan bukan manusia. Jadi perlu pertimbangan besar sebelum memnikah. Pastikan itu adalah pilihan kalian, kemauan kalian, bukan paksaan. Dan bawalah dalam doa sesuai iman kalian.
Sehingga segala sesuatum rencana kedepan diberkati oleh Tuhan, dan di permudah untuk niat yang baik. Dan untuk wanita, kalian harus berpikir, untuk lebih menjaga attitude, cara bicara, sikap, lebih sopan. Karena dari sikap anda, akan mencermikan bagaimana suami anda mendidik dan mengarahkan anda. Apakah baik atau tidak. Dan akan semakin menjaga tata busana, tata berpakaian. Bukan soal trend atau fashion. Anda bisa tetap tampil trendy, fashionable. Tapi sesuai pada tempatnya, sesuai dengan waktu, momen. Soal masalah menunjukkan aurat atau tidak, itu kembali masing-masing. Alangkah baiknya, semakin menjaga itu.
Bukan soal apa kata orang dan penilaian orang tentang anda dan keluarga anda. Tapi apa yang anda tampilkan nanti, itu yang akan menggambarkan bagaimana keluarga anda. Jika ingin dinilai dan dipandang baik, orang segam otomasi kita sendiri harus bersikap baik, dan beriwaba. Sehingga orang pun akan segan pada kita dan pasangan. Dan saat menikah, anda harus siap membagia segala hal dengan pasangan. Siap melayani suami, memenuhi kewajiban sebagai istri, apalagi jika nanti sudah memiliki anak. Fokus kalin sudah bukan terhadap suami dan karir, tapi pada anak.